Memupuk Anak di Bulan Ramadhan

Alhamdulillah, telah memasuki beberapa hari kita berpuasa. Kita mengajarkan banyak hal bahkan kita menjadi orang yang baik dalam bulan ini. Baik dalam hal mengintrospeksi diri, baik dalam hal bertutur kata, baik dalam hal melihat dunia sekitar. Banyak sekali agenda yang dijadwalkan pada bulan ramadhan ini diantaranya adalah agenda berbuka puasa bersama rekan-rekan ataupun kolega-kolega bisnis lainnya. Tapi, ingatkah kalian berpuasa di bulan ramadhan adalah untuk melatih diri agar tidak selalu melihat dunia tidak menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang sifatnya mubadzir. 

Sempat terpikir ingin mengadakan agenda khusus untuk anak-anak. Diantaranya adalah agenda berbagi. Bagi sebagian orang berbagi itu sudah hal yang biasa, tapi pernahkah terpikir berbagi dengan mereka yang tinggal dilokasi terpencil dan banyak menuai cibiran?. Nah teman, cobalah memupuk anak-anak sedini mungkin agar mereka dapat menjadi pribadi yang mudah bersosialisasi dan memiliki nilai kemanusiaan yang lebih kental.

Dari hal kecil akan mengubah mereka menjadi pribadi yang besar dan luar biasa. Karena minimnya rasa sosial dikalangan anak-anak muda saat ini. Mereka hanya menilai sosialisasi itu dari segi berbagi terhadap teman sebayanya, mentraktir, dan lain sebagainya. Bahkan selain memupuk rasa sosial itu semua bisa membuat anak lebih mandiri dan kreatif. 

Sepenggal cerita saat saya dulu kelas 3 SD sekolah dasar saya memiliki teman anak seorang pemulung. Suatu ketika saya ngoborol dengan dia sepulang sekolah dan dia tertarik dengan cerita saya alhasil sayapun ikut bertandang ke rumahnya yang sekarang dijadikan sebuah pertokoan. Anak ini cenderung ramah dan baik sekali pintar berkawan, setelah saya lihat kesehariannya memang anak ini sangat bersosial dengan siapapun itu karena cerminan dari ibunya yang memang mudah bersosialisasi. 

Saat ini saya sudah kehilangan kabarnya, tapi setiap saya melihat anak-anak seperti dia teringat ingin sekali merangkul mereka menjadikan mereka adalah adik-adik saya. Karena kita semua berdampingan di bumi Tuhan. Tidak ada yang tinggi derajatnya ataupun yang rendah. Karena dimataNYA derajat kita semua sama tanpa kurang suatu apapun.

Inilah kisah saya, yang saya aplikasikan ke ponakan-ponakan saya untuk bisa saling berbagi dengan mereka dan melindungi mereka sekaligus merangkul mereka.

Tidak ada komentar